Beda Nyeri Ulu Hati akibat Penyakit Lambung dan Jantung

Nyeri ulu hati sering kali dianggap sebagai gejala maag (penyakit lambung). Namun sebenarnya, keluhan ini juga bisa menjadi gejala serangan jantung. Lalu, bagaimana cara membedakan nyeri ulu hati pada penyakit lambung dan jantung?

Nyeri ulu hati dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari rasa cemas, kekenyangan, peradangan pada lambung (gastritis), penyakit asam lambung (GERD), batu empedu, hingga penyakit jantung. Masing-masing penyakit yang dapat menimbulkan keluhan ulu hati ini memiliki gejala yang berbeda.

Meskipun hanya 3,6% pasien dengan serangan jantung yang mengeluhkan nyeri ulu hati, dan 5% pasien yang mengeluhkan nyeri dada menjalar ke ulu hati, gejala ini tidak boleh diabaikan. Nyeri ulu hati pada serangan jantung umumnya dialami oleh penderita diabetes (kencing manis).

Mengenal Perbedaan Nyeri Ulu Hati pada Penyakit Lambung dan Jantung
Agar tidak bingung membedakan nyeri ulu hati karena penyakit lambung atau jantung, berikut perbedaan antara keduanya:

Nyeri ulu hati pada penyakit jantung
Pada penyakit jantung atau serangan jantung, ciri-ciri nyeri ulu hati yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Muncul mendadak, dan disertai nyeri dada yang menjalar hingga rahang, leher, atau lengan. Intensitas nyeri bisa meningkat dalam hitungan menit.
2. Rasanya seperti tertusuk, tertindih, dan perih.
3. Biasanya bertambah berat saat melakukan aktivitas fisik atau stres.
4. Disertai oleh dada berdebar, sesak napas atau napas terasa berat (terutama pada wanita), keringat dingin, lemas tiba-tiba, dan merasa seperti akan pingsan.

Jika merasakan nyeri ulu hati yang mengarah pada gejala penyakit jantung, segeralah ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan jantung lebih lanjut.

Nyeri ulu hati pada penyakit lambung
Sakit maag sangat lazim terjadi. Diperkirakan 25-40% orang dewasa mengalami sakit maag setiap tahunnya. Penyakit asam lambung atau sakit maag memiliki lokasi gejala yang mirip dengan serangan jantung, namun ciri-cirinya berbeda, yaitu:

1. Rasanya seperti panas atau terbakar, terkadang juga terdapat nyeri dada.
2. Diikuti keluarnya isi lambung, berupa makanan atau cairan asam lambung.
3. Biasanya muncul saat berbaring telentang, dan mereda setelah mengonsumsi obat maag, seperti antasida.
4. Disertai perut kembung, rasa begah setelah makan, mual, atau muntah.

Pada sakit maag, gejala biasanya muncul apabila terlambat makan; sedang merasa stres; setelah makan makanan yang merangsang produksi asam lambung, seperti makanan asam, pedas, dan berlemak; atau setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti cokelat atau kopi.

Mengingat nyeri ulu hati bisa disebabkan oleh berbagai penyakit dengan gejala yang hampir mirip, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan ini. Apalagi bila nyeri ulu hati yang Anda rasakan sangat parah hingga mengganggu aktivitas, atau bertambah berat dalam waktu singkat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti foto Rontgen, tes darah, atau melakukan pemeriksaan EKG untuk menilai kondisi jantung. Setelah diagnosis penyakit dipastikan, dokter baru dapat memberikan pengobatan nyeri ulu hati yang sesuai dengan penyebabnya.